Al-Imam Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah berkata,
فإن بركة الرجل تعليمه للخير حيث حل، ونصحه لكل من اجتمع به،قال الله تعالى إخبارا عن المسيح عليه السلام: وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنْتُ أي معلما للخير، داعيا إلى الله، مذكرا به، مرغبا في طاعته، فهذا من بركة الرجل، ومن خلا من هذا فقد خلا من البركة، ومحقت بركة لقائه والاجتماع به، بل تمحق بركة من لقيه، واجتمع به
Maka sesungguhnya keberkahan seseorang, ketika mengajarkan kebaikan sesuai dengan keadaannya, dan menasehati siapa pun yang bersamanya. Allah Ta'ala mengabarkan tentang (Nabi Isa) Al-Masih 'alaihissalam,
"Dan Dia (Allah) menjadikanku orang yang berberkah di mana pun aku berada." (QS. Maryam: 31)
Yaitu:
1. Mengajarkan kebaikan,
2. Mengajak kepada Allah,
3. Mengingatkan kepada Allah,
4. Mendorong/memotivasi untuk taat kepada-Nya.
Inilah (tanda) keberkahan seseorang. Barangsiapa yang kosong dari hal tersebut, sungguh ia kosong dari keberkahan, terhapus keberkahan dari bertemu dan berkumpul dengannya. Bahkan dihapuskan keberkahan siapa pun yang bertemu dan berkumpul dengannya."
(Risalatu Ibnil Qoyyim ila Ahadi Ikhwanihi hal. 3)
dari Ustadz Abu Naufal Hilal Al-Makassari dengan sedikit perubahan.
Kajian Salafi Sekitar UNS | www.Kajian-UNS.Com
Kajian Salafi Sekitar UNS | www.Kajian-UNS.Com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar