KITAB ISHLAHUL QULUB
Halaqah 18
Sesungguhnya iman yang syar'i yaitu iman yang bermanfaat tidak lain melainkan didapat dengan belajar, "tawaashoubil haq" saling menasehati dalam kebenaran dan "ta'awun 'alal birri war taqwa" tolong menolong di atas kebaikan dan ketaqwaan.
Yaitu antara "muta'allim" orang yang belajar dan "mu'allim" orang yang mengajarkan, dan hendaknya dalam majelis ilmu selalu berhias dengan adab-adabnya.
Semua jalan telah Allah sediakan dan wasilah telah diberikan sehingga tergantung kita sebagai orangnya mau mengambilnya dengan benar atau tidak.
العلم كالأودية أي شيء قطعته قطعك
Ilmu itu seperti lembah-lembah gunung, jika engkau mengambilnya sesukamu maka ia akan menjatuhi kamu.
لا ينال العلم براحة الجسد
Tidaklah didapatkan ilmu dengan jasad yang bersantai-santai.
Perkataan syaikhul islam
من تدبر القرآن طالبة الهدى تبين له طريقة الحق
Orang yang mentadabburi al-Qur-an, niatnya baik untuk mendapatkan petunjuk maka akan jelas gamblang baginya jalan kebenaran.
Di antara thoriqoh ilmu adalah memperhatikan, dan sebelumnya ada as-sam'u (mendengar). Kemudian "al-Fahmu" memahami, lalu mengamalkan dan menebarkan di tengah manusia.
Nikmat ilmu itu adalah nikmat batin yang khusus, dan harus disyukuri dengan cara yang khusus.
Firman Allah,
كونوا ربنين بما كنتم تعلمون الكتاب وبما كنتم تدروسون.
Jadilah kalian rabbani dengan apa yang telah kalian ajarkan dari al kitab dan dengan apa yang telah kalian pelajari.
Kata rabbaa berarti mendidik, mengembangkan, memelihara, dan menjaga.
Maka dari itu ahli ilmu ketika mengajarkan ilmu harus dengan cara Rabbani dan ketika belajar pun harus dengan cara rabbani.
Berkata ibnu Abbas
من صغار العلم إلى كباره
Yaitu dari ilmu yang dasar ringkasnya hingga ke besar rincinya.
Sebagaimana ketika membangun jembatan maka setelah nge-cor tidak langsung ke yang lain-lain tetapi ditunggu kering dahulu, kemudian baru setelahnya lalu setelahnya.
Firman Allah,
لولا نزل القرآن جملة واحدة، كذلك ليثبت به فؤادك ورتلناه ترتيلا
Berkata orang-orang musyrik, "Mengapa tidak al Qur- an diturunkan langsung sekali turun saja". Demikian lah untuk kami meneguhkan ke dalam hatimu dengannya dan kami dapat membacakan al-Qur-an itu dengan perlahan sedikit demi sedikit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar